MY WIDGET

Rabu, 07 Juni 2017

Mengelola Kelas

Mengelola Kelas

       Manajemen kelas yang efektif akan memaksimalkan kesempatan pembelajaran murid. Penciptaan dan pengaplikasian aturan untuk mengontol tindak tanduk murid di dalam kelas. Pandangan baru  lebih memfokuskan kepada kebutuhan murid yang berhubungan untuk pengembangan hubungan dan kemampuan untuk menata diri menjadi lebih baik.

      Kelas, Padat, Kompleks dan Berpotensi           Kacau

Dalam menganalisis lingkungan kelas, Walter Doyle mendeskripsikan enam karakteristik yang merefleksikan kompleksitas dan potensi problemnya :
-Kelas adalah multidimensional
-Aktivitas terjadi secara simultan
-Hal-hal terjadi secara cepat
-Kejadian sering kali tidak dapat diprediksi
-Hanya ada sedikit privasi
-Kelas punya sejarah

       Tujuan dan Strategi Manajemen

Manajemen kelas yang efektif punya dua tujuan : membantu murid menghabiskan lebih banyak waktu untuk belajar dan mengurangi waktu aktivitas yang tidak diorientasikan pada tujuan, dan mencegah murid mengalami problem akademik dan emosional.

       Prinsip Penataan Kelas

-Kurangi kepadatan di tempat lalu lalang
-Pastikan bahwa semua murid dapat terlihat dengan mudah
-Materi pengajaran dan perlengkapan murid harus mudah diakses
-Pastikan murid dengan mudah melihat presentasi kelas

       Gaya Penataan

-Gaya auditorium
Gaya susunan kelas dimana murid yang duduk semuanya menghadap ke guru
-Gaya tatap muka
Gaya susunan kelas dimana murid saling menghadap
-Gaya off-set
Gaya susunan kelas dimana sejumlah murid (biasanya tiga/empat anak), duduk di bangku tetapi tidak duduk berhadapan langsung satu sama lain
-Gaya seminar
Gaya susunan kelas dimana sejumlah besar anak (sekitar sepuluh atau lebih), duduk di susunan berbentuk lingkaran, persegi atau bentuk U
-Gaya klaster
Gaya susunan kelas dimana sejumlah murid (biasanya empat sampai delapan anak), bekerja didalam kelompok kecil

       Strategi Mengatasi Permasalahan

-Menggunakan gaya otoritatif
Strategi ini akan mendorong murid untuk menjadi lebih aktif dan guru sebagai fasilitator sehingga murid menjadi pemikir yang independen dan pelaku yang independen. Guru akan mengajarkan prinsip give and take karena terdapat aturan dan regulasi yang harus dipatuhi secara bersama.
-Menjaga kelancaran dan kontinuitas pelajaran
-Memaparkan hal yang memang dibutuhkan oleh murid dan juga menyelinginya dengan permainan agar anak tidak bosan ketika didalam kelas.
-Tidak melakukan flip-flopping, yaitu meninggalkan aktivitas yang sedang berlangsung dengan alasan yang tidak jelas, ini akan mengganggu jalannya pembelajaran karena akan memecah konsentrasi murid dan mungkin dapat mengakibatkan kekecewaan pada anak karena hal yang sudah ia serius kerjakan.
-Menjalin hubungan yang positif dengan murid
-Tidak melakukan pembiaran terhadap murid, karena bagaimanapun guru adalah orangtua mereka di sekolah. Mereka juga membutuhkan diberikan atensi dan kasih sayang dari guru agar merasa bahwa mereka tertarik untuk dekat dan mengerjakan tugas dengan baik.
-Cara guru membimbing muridnya juga dibutuhkan untuk menunjang prestasi yang akan dicapai oleh anak, perlu diingat mereka juga membutuhkan pembinaan sosioemosional.
-Memberikan isyarat,apabila siswa berbuat penakalan kecil, guru dapat memberikan isyarat bahwa ia sedang diawasi isyarat tersebut dapat berupa petikan jari, pandangan tajam, atau lambaian tangan.
-Mengadakan humor,jika insiden itu kecil, setidaknya guru memandang efek saja, dengan melihatnya secara humoristis, guru akan dapat mempertahankan suasana baik, serta memberikan peringatan kepada si pelanggar bahwa ia tahu tentang apa yang akan terjadi.

       Dalam pengelolaan kelas terdapat dua komponen yang sangat penting yaitu guru dan siswa.

Adapun tujuan secara umum dari pengelolaan kelas:
-Agar pengajaran dapat dilakukan secara maksimal, sehingga tujuan pengajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
-Untuk memberi kemudahan dalam usaha memantau kemajuan siswa dalam pelajarannya. Dengan pengelolaan kelas, guru mudah untuk melihat dan mengamati setiap kemajuan/perkembangan yang dicapai siswa, terutama siswa yang tergolong lamban.
-Untuk memberi kemudahan dalam mengangkat masalah-masalah penting untuk dibicarakan dikelas demi perbaikan pengajaran pada masa mendatang.

0 komentar:

Posting Komentar